Little Princess

Little Princess... Ga kerasa Raisha sekarang dah 7.5 bulan. Udah makan tim saring, pake dada ayam atau ati ayam, wortel dan buncis. Favoritnya. Kalo dikasih makan tim saring, lahap banget makannya. Bikin sirik ibu2 yang anaknya susah makan. Dia juga suka makan berbagai buah, apel kukus, pisang, pepaya, dan melon. Selain itu, dia juga suka bubur susu home made, dari beras putih ditumbuk, dibikin bubur ditambahin susu. Kalo yang instan2, dia ga doyan (syukur deh…). Sayangnya, bubur susu dari beras merah dan kacang ijo juga dia ga suka.

Sebulan yang lalu pertama kali-nya Raisha ke Gresik naek pesawat. Pssst, saya dan Mas pertama kali naik pesawat pas udah kerja lho… Raisha anak kecil ini, baru 6 bulan dia udah ngerasain naek taksi, naek mobil aki-nini, naek bajaj, kreta api, bis bandara, angkot… blom berani aja bawa naek metromini heuheuheu.
Pertama kalinya juga Raisha sakit. Pas Raisha sakit di Gresik, baru sadar deh betapa beruntungnya punya anak kaya this little princess yang ga nyusahin. Sakit ga rewel, makan ga susah, paling jadi makin banyak mimik susu aja. Bikin sirik kakak2 dan adik2 yang punya anak susah makan dan selalu rewel terutama kalo sakit.
AlhamduliLlah Raisha sakit ga lama2. Hari pertama anget2, tapi berhubung ga rewel, ga dikasih penurun panas. Hari ketiga udah ga anget, tinggal batuk-pilek. Pas pulang udah ga pilek, tinggal batuknya dikit. Ga lama sembuh sendiri meski ga ke dokter dan ga pake obat. Konsultasi sih ama adekku, dokter umum yang punya cita2 mulia lagi ngerintis bikin klinik buat bantu2 puskesmas memberantas gizi buruk. Untungnya dia punya pemahaman yang sama ama saya. Ga perlu ke dokter dulu, biasanya infeksi virus yang ntar juga sembuh sendiri dan ga membutuhkan obat.

Yang berubah dari Raisha di usianya ke 7 bulan adalah… dia jadi suka keluar rumah. Dulu kalo keluar rumah dia diem aja, kayanya asing gitu sama dunia luar. Ketemu orang, meski mau digendong, tapi ga ada senyumnya. Kalo udah sampe rumah lagi, baru dia sorak2 kegirangan.
Minggu lalu dia dibawa ke perpisahan Mas di Dapur Sunda KTS. Ketemu banyak orang Worley lama termasuk Mas Danto dan Mas Budi yang sekarang udah di McD. Dia terlihat riang gembira. Digendong sama Tante Reni juga ketawa2 aja. Diajak ketawa ama Om Berthy mau. Jadi makin lucu aja tu anak.
Malem Minggu diajak dinner di apartemen Vidyarthi bareng orang2 departemen struktur plus Reni. Dia juga ketawa2 terus, digendong Sangeetha, dipangku Reni, diajak main sama Andhi dan Mas Ivan. Duh, seneng deh liat dia udah bisa ketawa2 gitu sama orang lain.

Minggu ini Mas udah ga ngantor. Sedihnya saya lagi banyak kerjaan di kantor, jadi ga bisa pulang teng-go. Tapi ga papa sih, dia jadi punya banyak waktu buat Raisha. Hari Minggu besok… dimulailah petualangan baru keluarga kami, Mas di Kuala Lumpur, saya dan Raisha sementara ini di Jakarta sampe saatnya memungkinkan untuk menyusul. Hmmmmmmm, moga2 semuanya baik2 aja deh….

What is Chemical Engineering?

Chemical Engineering is the most misunderstood major among all the engineering majors. Many people think that we are the guys who work in the Chemical Laboratories which is incorrect!!

So, what is Chemical Engineering?

Our modern society relies on the work of Chemical Engineers – they help manage resources, protect the environment and control health and safety procedures, while developing the processes that make the products we desire or depend on.

Chemical Engineering is all about changing raw materials into useful products you use everyday in a safe and cost effective way. For example petrol, plastics and synthetic fibers such as polyester and nylon, all come from oil.

Chemical Engineers understand how to change the chemical, biochemical or physical state of a substance, to create everything from face creams to fuels.

Biochemical Engineering, a more recent offshoot of Chemical Engineering, uses the very latest technology to produce pharmaceuticals and foods.

What do Chemical Engineers do?
Chemical Engineers play a crucial role in everyday life. Chemical Engineers are involved in the design, modification and operation of processes to produce desirable products. They are employed across a huge variety of sectors including:
* Chemical and allied products
* Pharmaceuticals
* Energy
* Water
* Food & Drink
* Materials
* Oil & Gas (where I’m employed :-))
* Process Plants & Equipment
* Biotechnology
* Business and Management
* Consultancy

Chemical Engineers must make decisions concerning:
* Which reaction pathway should be used to make the product?
* How to purify the desired product?
* How to control the process and ensure it is safe?
* How to make the process cost effective?
* What should be done with any by-products formed?
* How to reduce the amounts of unwanted by-products formed?
* What to do with unreacted raw materials?
* How to recycle energy within the process?

Written by:
Awad M. Al Sayaari
Process Engineer
UZ-FE / ZADCO

Reminder…

I guarantee it won’t be easy.
I guarantee that at one point or another, one of us is going to want to leave.
But I also guarantee that if I don’t ask you to be mine,
I am going to regret it for the rest of my life.
Because I know in my heart, you are the only one for me..

Showing the Love You Feel at Heart

Kemarin Mas ngajuin surat resign ke kantornya. Sebenarnya dia udah siap klo big boss bakal ga suka secara dia pindah ke company yang sekufu -sejenis getoo-. Sebenarnya juga dia berat bangetttt ninggalin company-nya yang skarang mengingat kondisi kerjanya enak *dia beruntung dapet lead engineer yang baik dan pengertian, yang bahkan di saat dia bilang mo resign aja sibuk nyariin salary berapa sebenernya yang pantas Mas dapatkan di tempat baru* dan dia bisa banyak belajar. Ini company pertamanya sejak lulus kuliah.
Hanya karena pertimbangan yang kuat aja; diantaranya kreditan rumah yang selalu terasa menghimpit setiap kali billing statement datang, the fact bahwa dia belom pernah kerja di tempat lain dan belom tau bagaimana sistem di company lain, ditambah kekhawatiran terjebak dalam lingkaran kenyamanan, akhirnya dengan berat hati dia mengajukan resign.

Selama ini sang big boss bisa dibilang tidak pernah berkomunikasi dengannya. Menyapa saat acara informal pun tak pernah. Mungkin karena Mas orang yang tak banyak bicara dan cenderung pendiam. Ini berbeda dengan behaviour-nya terhadap temen2 seangkatan Mas yang lain, terutama terhadap teman2 yang aktif dan komunikatif. Akibatnya, meski udah ngerasa big boss bakal ga suka, tetep aja ga nyangka kalo reaksi big boss bener2 tajam. Big boss bahkan sampe kirim e-mail ke Frieza menanyakan apakah dia yang ngasih info lowongan di KL.

Tapi kalo dipikir2, reaksi yang menurut saya agak berlebihan dan cukup menyinggung perasaan tersebut justru cenderung dikarenakan beliau merasa kehilangan.
It is something unexpected. Selama ini Mas merasa ga disayang, pekerja biasa yang kayanya ga signifikan lah kalo dia meninggalkan kantor. Ternyata anggapan tersebut tampaknya salah… Kayanya si boss cukup perhatian sama Mas tapi tidak dia tunjukkan.
So from now on… show the love you feel before you regret for not doing so….

*bukan dalam rangka valentine day*

Untuk Sebuah Pasta Gigi

“Mba d***,
Kalo boleh tau beli orajel dimana yah tepatnya…?, soalnya selama ini anakku (nanda, 2thn) juga pake orajel…kebetulan belinya di amrik nitip sama temen Saya udah cari2 dibeberapa apotik penjual obat import kok gak ada yah atau lagi kosong kali yah….”

pasta gigi bayi Gedubrak… Petikan di atas saya ambil dari email di sebuah milis yang saya ikuti. Cukup mengagetkan saya. Raisha belum bergigi, jadi saya yang belakangan ini sibuk luar biasa belum sempat lihat-lihat pasar tentang pasta gigi yang baik dan aman untuk bayi. Saya memang sempat paham kalau pasta gigi bayi seharusnya tidak mengandung fluoride karena tidak baik jika tertelan, tapi saya pikir produsen pasta gigi sudah paham betul apa yang boleh dan yang tidak untuk dijadikan ingredients produknya.
Teringat saya pada essay statement of motivation yang saya buat 3, eh salah, 4 tahun yang lalu saat saya mengajukan beasiswa DAAD. Ada paragraf yang menyebutkan, salah satu motivasi saya untuk belajar lebih banyak dari negara maju adalah karena saya sedih. Sedih saat kuliah saya pernah harus menunda penelitian karena bahan kimia yang saya butuhkan masih import dan sulit didapat sehingga harus menunggu.

Hmmm, kalo untuk bahan kimia yang memang jarang orang pake masih harus diimpor, saya sudah cukup sedih… apatah lagi kalo hanya sekedar pasta gigi untuk bayi – yang seharusnya mudah tersedia – yang masih harus dibeli di Amrik.

Sampai saat saya menulis ini, saya memang belum mencari tahu apakah ada pasta gigi bayi yang aman (salah satu syaratnya tidak mengandung fluoride) dan diproduksi di dalam negeri. Tapi kalo sampai saya harus beli pasta gigi dari Amrik buat Raisha nanti… hmmm, anakku sayang,… sikat gigi-nya ga usah pake pasta dulu yaaa. Nanti kalo kamu sudah agak besar dan mengerti kalo pasta gigi itu ga boleh ditelan, baru pake pasta gigi yaaa….

Hmmm, tolong doong produsen pasta gigi bayi di Indonesia, diperiksa lagi ingredients-nya. Masa sih ga ada koordinasi ama dokter anak, ato masa sih ga update informasi tentang pasta gigi yang baik dan aman untuk bayi… Ayo dong, sebelum Raisha bergigi niiiih….
Ato justru ini jalan buat saya mulai usaha kali ya… produksi pasta gigi yang safe buat bayi 😀

Dasar Orang Indonesia!!

Langkah saya terhenti sesaat hendak menuruni metromini. Seorang ibu dengan belanjaan seukuran dua karung beras 20 kg tampak kepayahan hendak turun. Saya bermaksud mendahulukan beliau, rasanya tidak tega melewatinya, kuatir membuatnya terguling dan jatuh. Saya benar-benar takjub saat mbak di belakang saya membentak saya, “Mbak, ya ampun, cepet dong.”
Belum saya menyahut hendak mengatakan menunggu ibu tersebut mantap dengan posisinya, dia sudah mendorong saya dan melewati ibu yang sedang kepayahan tersebut. Si Ibu hampir terjungkal, untuk Pak Kenek sigap menyangga.

Saya hanya menggeleng-gelengkan kepala. Seterburu-buru itu kah? Sepenggal kejadian tersebut membuat saya jadi mengingat banyak hal yang belakangan kerap saya rasakan setelah mulai sering kembali naik metromini atau bis di Jakarta. Ibu hamil yang tetap berdiri tanpa ada seorang pun gentleman yang bersedia memberi tempat (saat itu saya juga berdiri jadi tak bisa memberi tempat), metromini yang penuh dan melaju kencang meski terseok-seok, kenek kopaja yang marah saat kopaja-nya menyerempet mobil pribadi (bang, bang, yang nyerempet itu sampeyan loh), atau seorang peminta-minta yang melemparkan kembali uang logam 500 rupiah yang diberikan penumpang di sebelahku hanya karena logam tersebut lah satu-satunya yang diberikan penumpang2 di metromini kami. Sudah hilangkah sisi manusiawi manusia-manusia Jakarta?

Dulu teman saya (hi there… how are you?) pernah cerita, dia kadang pengen jitak pacarnya yang anak diplomat dan terbiasa hidup di luar negeri. Kalau ada apa-apa yang tidak menyenangkan, seperti; ngurusin urusan orang, atau ada orang yang nyerobot antriannya, atau hal-hal tidak tertib lainnya, si pacar pasti ngomong, “Dasar orang Indonesia!!” dengan penuh emosi. Saya waktu itu tertawa-tawa, lucu membayangkan orang Indonesia berserapah seperti itu. Belakangan ini koq rasanya sering melintas di pikiran saya termasuk ketika si Mbak yang terburu-buru itu mempercepat langkah saat turun dari metromini tanpa merasa bersalah, “Dasar orang Indonesia!!”

New Year Resolution?

Taun baru udah lewat 12 hari… belom juga bikin new year resolution. Bingung kalo udah ga jadi mahasiswa lagih. Ga ada target yang jelas. Perasaan dulu bikin resolusi tu ga susya hehehe… Belajar yang bener, ujian dalam keadaan siap, nyelesein thesis bulan anu, sidang bulan itu, lulus semua ujian dengan baek. Huehehe… rasanya baru kemaren.

Anw, 2005 was a great year. Mengawali taun dengan morning sickness yang lumayan parah, tanpa suami hiks hiks… Tapi kalo diinget romantis aja getooh, manten baru udah jauh2an. Kalo ditelpon seminggu sekali seneng banget perasaan. Sisanya cuman sms-an.

Abis tu ampe akhir Juli berusaha hamil dengan baik. Maksudnyah, mengatur pola makan dan minum, jaga kesehatan, khataman Al Quran tiap 2-3 bulan, dengerin musik klasik sesering mungkin, dan tetap mengerjakan pekerjaan rumah dan juga pekerjaan kantor dengan rajin. Sampe2 sudah dapat ditebak kalo anaknya cewek, abis perasaan waktu hamil jadi rajin banget deh. Ngepel aja ampir tiap hari heuheuheu.. Pas udah lahir bayinya, ngepel tinggal 2-3 hari sekali, kadang2 cuman 2 kali seminggu.
AlhamduliLlah juga, pas hamil kondisi badan sehat dan fit. Ga kaya waktu sebelum hamil yang dikit2 flue, dikit2 maag.

Akhir Juli, Raisha lahir… Our little family has just started. Betiga aja di rumah (setelah ibuku pulang) bikin ikatan keluarga kami jadi terasa erat banget. Si Mas waktu itu sibuk banget di kantor, tapi kalo hari Minggu nyempetin jagain Raisha. Kadang hari Sabtu juga ga ngelembur biar bisa maen ama keluarga. Pokonya kita bahu membahu banget menjaga semuanya baek2 aja. Yang paling kerasa kita jadi hampir ga pernah keluar rumah kecuali ke undangan nikah dan ke dokter (kalo mas sih tetep tiap hari ke kantor ya…)
Pokonya taun 2005 temanya living a family life, dedicated myself to my little family.

Taun ini apa yah yang pengen dicapai? Yang pasti sih pengen Raisha tetep terurus dan terjaga. Trus mulai belajar jadi project engineer yang baek. Bistuw, start thinking about something to develop (maksudnya mikirin apa doong usaha yang bisa dilakukan di rumah yang menghasilkan benefit). Trus keep in touch ama semua temen2. Trus baca buku apa aja minimal 3 sebulan. Palagi yah… bengung aaah….
Met taun baru semuanya, what is your new year resolution?

Watawwww………

Sejak monthly report bulan november disubmit ke kantor, daku teh udah tenang2 ga gawe. Soalnya mikirnya, that was the last monthly report, proyeknya ga diperpanjang. Udah siap aja ga punya duwit tambahan bulan ini. Eeee, tau2, udah menjelang akhir bulan ditelpon. Proyek diperpanjang, please submit your monthly report before January 3, 2006. Wah, pokonya bener2 deh kerja kaya dikejar apa gitu. Kejar setoran kudu beres. Sampe full time gitu di depan kompie, kaya ngantor ajah. Untung ada yang bantuin jaga Raisha. Kalo engga mah udah lieur aja.
Baru bernafas abis submit monthly report desember, eee temen yang waktu itu ngajakin ngerjain proyek develop safety management system nelpon. Kmaren kerjaannya ditunda soalnya ga ada yang ngerjain. Trus dia nanya, sanggup ga kalo tim kita nyelesein sebelum tanggal 14 Januari. Waaaa… sanggup ga yah…. mangkaning daku punya tugas nyusun kaleidoskop kegiatan selama kuliah buat reuni akbarnya tk 95. Sampe sekarang sih belom ada keputusan, jadi masih napas dulu dah kekekekek…

Kalo Raisha… Raisha udah nambah pinter. Dia sekarang semakin keras tereaknya. Kalo lagi tereak2 susah diajak diem. Biasanya diem kalo dia diajak baca, baca apa aja… buku, majalah, koran, kertas ada tulisannya pun dia suka bacanya. Moga2 ntar gede seneng baca ya nak ya…
Trus dia juga lagi suka tidur miring. Kalo udah miring, apalagi sambil meluk guling, baru deh tu anak bisa tidur dengan tenang.
Tapi pinter barunya dia yang paling sering dipraktekin sekarang adalah menjangkau, meraih dan memegang benda2. Paling suka: botol minyak telon. Menggapai2 deh tangannya kalo liat botol minyak telonnya yang mungil trus mulutnya dimonyongin, disangkanya kalo mulut monyong lebih gampang kali diraih yak
yang lagi hobi dilakuin

Starting Solid???

Sejak hamil, saya selalu berdoa, semoga ASI saya cukup, at least ampe masa 6 bulan ASI eksklusif selesai. Awal2 Raisha lahir, full banget ASI-nya. Sering banget basah2 kalo males pake breast-pad. Breast-pad aja ampe ganti melulu. Sampe Raisha umur 2 bulan, masih sering harus pake breast-pad. Masuk bulan ke-3 udah mulai menyedikit. Ga ada lagi cerita basah2 karena ASI yang netes2. Yang ada malah rasanya koq ASI mulai dikit banget yak. Pas bulan ke-4 makin dikit lagi, sementara Raisha minum makin banyak. Sekarang… owww, jangan ditanya gimana dikitnya. Padahal makan udah ampe kekenyangan terus. Susu ibu menyusui terus. Sayur dan buah terus… Tetep aja sekali nenen harus kiri dan kanan tu anak. Itu aja kadang masih ngamuk2, mukul ibunya karena keburu abis. Udah gitu, kadang baru 1 jam udah nenen lagi. Jadi kasian liatnya.

Thinking… start solid aja kali yah… Apalagi sekarang dia suka ngeliatinnn terus kalo ada orang makan di deketnya. Ditempelin makanan di bibirnya, lidahnya langsung menjulur, terus ngecap2. Lucu banget deh. Udah lama selepas ditempelin makanan pun masih aja lidahnya ngecap2.

Mengingat ASI yang makin dikit, Raisha mulai diajarin nge-dot lagi. Masih pake ASI perah sih. Meski harus setengah mati mompa dan itu pun cuman dapet at the maximum 30 mL. Heuheuheu… gapapa buat belajar juga, bukan buat minum beneran. Pertama belajar dia pake botol dan dot karet. Soalnya kan kayanya lebih mirip puting ibu gitu dibanding yang silicone nan panjang. Dia ngamuk berat. Nangis keras banget, jarang2 banget dia nangis kaya gitu.
Sore-nya diganti pake dot silicone. Udah ga ngamuk, tapi masih dia tolak2.

Raisha lagi belajar ngedot, pake acara nangis2 segalaAbis itu dicobain pake training cup dengan dot silicone. Pertamanya sih dikasih training cup kosong. Biarin dulu dia main2 ama training cupnya. Pegang2. Udah gitu kan bagian dot-nya ditutup pake tutup dot, eeeh ama dia dimasukin mulut. Padahal kan gede gitu, setengah mati dia mangapnya. Abis itu baru diisi ASI perah. Mulai mau gigit2 dot-nya, tapi belom disedot. Besoknya masih digigit2 juga, tapi pas menjelang bobo mulai disedot dan ditelen. Berikutnya mulai mau nyedot tapi terus dilepehin. Udah 3 hari belajar masih sedikit aja yang masuk. Yah namanya juga belajar ngedot sesudah gede. Moga2 aja cepet bisa deh tu anak.

Wiken kemaren kita ke Katumiri. Niatnya dateng ke nikahan Iyun-Prana. AlhamduliLlah tercapai. Raisha pake rok pesta kadoan tante Ndal. Trus pake bando. Keliatan cewek banget tu anak. Sayang batre kamera abis, jadi ga bisa bikin foto cewek kecil ituh. Seperti biasa kalo di undangan dia diemmm aja, padahal kalo di rumah ga bisa diem. Jerit2 lah, ketawa2 lah… udah makin gede.
Trus pulang naek kreta jam 1/2 3. Raisha ganti baju dulu, pake kaos tangan panjang dan celana panjang lagi seperti biasa. Takut dingin di kereta. Digendong ama mang Ade. Trus ada yang nyamperin, “Eh ade kecil… Udah berapa bulan? Meni kasep!”
Gedubrak… baru beberapa menit yang lalu kaya putri, ganti baju udah langsung dibilang kasep lagih….