Showing the Love You Feel at Heart
Kemarin Mas ngajuin surat resign ke kantornya. Sebenarnya dia udah siap klo big boss bakal ga suka secara dia pindah ke company yang sekufu -sejenis getoo-. Sebenarnya juga dia berat bangetttt ninggalin company-nya yang skarang mengingat kondisi kerjanya enak *dia beruntung dapet lead engineer yang baik dan pengertian, yang bahkan di saat dia bilang mo resign aja sibuk nyariin salary berapa sebenernya yang pantas Mas dapatkan di tempat baru* dan dia bisa banyak belajar. Ini company pertamanya sejak lulus kuliah.
Hanya karena pertimbangan yang kuat aja; diantaranya kreditan rumah yang selalu terasa menghimpit setiap kali billing statement datang, the fact bahwa dia belom pernah kerja di tempat lain dan belom tau bagaimana sistem di company lain, ditambah kekhawatiran terjebak dalam lingkaran kenyamanan, akhirnya dengan berat hati dia mengajukan resign.
Selama ini sang big boss bisa dibilang tidak pernah berkomunikasi dengannya. Menyapa saat acara informal pun tak pernah. Mungkin karena Mas orang yang tak banyak bicara dan cenderung pendiam. Ini berbeda dengan behaviour-nya terhadap temen2 seangkatan Mas yang lain, terutama terhadap teman2 yang aktif dan komunikatif. Akibatnya, meski udah ngerasa big boss bakal ga suka, tetep aja ga nyangka kalo reaksi big boss bener2 tajam. Big boss bahkan sampe kirim e-mail ke Frieza menanyakan apakah dia yang ngasih info lowongan di KL.
Tapi kalo dipikir2, reaksi yang menurut saya agak berlebihan dan cukup menyinggung perasaan tersebut justru cenderung dikarenakan beliau merasa kehilangan.
It is something unexpected. Selama ini Mas merasa ga disayang, pekerja biasa yang kayanya ga signifikan lah kalo dia meninggalkan kantor. Ternyata anggapan tersebut tampaknya salah… Kayanya si boss cukup perhatian sama Mas tapi tidak dia tunjukkan.
So from now on… show the love you feel before you regret for not doing so….
*bukan dalam rangka valentine day*