Pertama kenal seorang teman dari milis. Dia posting, nanya sesuatu, menurut saya simpel, tp koq kayaknya dia bingung amat. Bolak-balik curhat di milis singkat cerita membuat saya berpikir dia terbiasa dimanjakan dan hidup enak. Kopi darat pertama dengan penampilannya yang modis dan cantik membuat kesan pertama saya akan dia semakin menguat.
Perjalanan waktu membuat saya mulai banyak berinteraksi dan akhirnya cukup dekat dengannya. Kaget karena impresi saya tentang dia yang terlihat terbiasa dimanjakan dan hidup enak adalah 180 derajat berlawanan. Ternyata hidupnya keras, penuh cobaan, tak ada dukungan, penuh perjuangan. Tekad kuatnya lah yang membuat dia berhasil mengatasi semua beban berat hidupnya dan mencapai apa yang dia ada sekarang.
Lesson learnt: don’t judge the book by its cover…
Seperti juga buku yang saya baru selesein baca. Sebagai penggemar berat Paulo Coelho, buku ini udah dipromosiin seorang temen sekitar 2,5 taun yang lalu. Tapi karena ngeliat judulnya “The Witch of Portobello” yang mengandung unsur witch… jadi maless deh. Maklum, saya rada kurang demen ama yang berbau2 mistik. Dah gitu cover-nya juga sangat mendukung untuk ga menarik minat saya baca. Ditambah lagi waktu liat di Kinokuniya tuh buku-buku Paulo Coelho selalu rada tinggi harga-nya. Seraya heran dan menebak2 kenapa juga Oom Paulo ini nulis buku tentang witch yang kayaknya engga dia banget, saya akhirnya menunda menambah koleksi buku Paulo Coelho saya.
Baru sekitar setaun yang lalu di warehouse sale-nya MPH saya akhirnya beli buku ini. Harganya soalnya dipotong 40 %, jadi saya pikir ya dibeli aja. Dibaca enggak-nya mah gimana nanti, yang penting itu koleksi Oom Paulo dilengkapin huehehe…
Tertunda-tunda baca mengingat ada 2 bukunya Khaled Hosseini, trus ada beberapa novel tentang motherhood buat penambah semangat, ditambah ada Rectoverso-nya Dee, buku2nya Neng Iya yang lebih cepet selesai dibaca krn pake bahasa Indonesia, dan beberapa buku bagus lainnya, akhirnya baru sekitar 2-3 bulan yang lalu buku ini dilirik buat dibaca. Itu pun awalnya karena udah keabisan bacaan hehehe…
Ternyata ya gitu deeeh, judulnya mah Don’t Judge the Book by Its Cover (or even its title). Isinya mah ternyata Paulo Coelho bangettt dan seperti biasa; inspiring. Inti ceritanya tentang pencarian seorang perempuan untuk mengisi bagian kosong dalam hidupnya dan menjawab pertanyaan tentang siapa dirinya. Ga ada unsur mistik sama sekali deh (eh ada kali,… dikittt). Coelho sendiri bilang kalo The Witch of Portobello ini mengisahkan tentang orang2 yang berani mengambil langkah ke arah jalur spiritual alternatif; orang2 yang sering langsung dilabel dengan kata witch. Witch sendiri emang kata yang penuh prejudice bukan…? Ga heran kalo awalnya saya udah prejudice duluan ama buku ini;… ih engga banget deh, pasti mistis; yang mana daripada ternyata saya salah. Untung aja dibaca 😀
pinjeeemmmmmm….!
kemarin udah niat nih mau ke booksale di dataran hamodal, eh, nyasar sampai sejam, akhirnya dengan berat hati merelakan sajah hahaha..semoga kapan2 ada kesempatan hunting lagiii..:-)